Kamis, 11 April 2013

METODE AHP ( ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ) PENGERTIAN DAN CONTOH IMPLEMENTASI

Analytic Hierarchy Process (AHP): Metode Pengambilan Keputusan dengan Contoh Implementasi


Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah sebuah metode pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an. AHP digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang kompleks dengan menguraikan masalah menjadi struktur hierarki. Metode ini sangat berguna dalam berbagai bidang seperti manajemen, bisnis, teknik, dan lain-lain, terutama ketika keputusan harus dibuat dengan mempertimbangkan berbagai kriteria dan alternatif.


 Konsep Dasar AHP


AHP menguraikan masalah keputusan menjadi tiga bagian utama: tujuan, kriteria, dan alternatif. Struktur hierarki dimulai dengan tujuan di tingkat teratas, diikuti oleh kriteria di tingkat tengah, dan alternatif di tingkat bawah.

1. **Tujuan**: Apa yang ingin dicapai dengan pengambilan keputusan.
2. **Kriteria**: Faktor-faktor yang akan digunakan untuk mengevaluasi alternatif.
3. **Alternatif**: Pilihan-pilihan yang tersedia untuk dipilih.


Langkah-Langkah AHP

Implementasi AHP melibatkan beberapa langkah penting:


1. Mendefinisikan Masalah dan Struktur Hierarki**: Mengidentifikasi tujuan, kriteria, dan alternatif.
2. Membuat Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison)**: Membandingkan elemen-elemen pada setiap tingkat hierarki secara berpasangan untuk menentukan preferensi relatif mereka. Perbandingan ini dilakukan dengan menggunakan skala numerik (biasanya 1-9), di mana angka yang lebih besar menunjukkan preferensi yang lebih kuat.
3. Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan**: Menyusun hasil perbandingan berpasangan ke dalam matriks.
4. Menghitung Bobot Kriteria dan Alternatif**: Menghitung bobot relatif setiap elemen berdasarkan matriks perbandingan berpasangan. Ini dilakukan dengan menghitung vektor eigen dari matriks.
5. Memeriksa Konsistensi**: Menghitung Rasio Konsistensi (Consistency Ratio, CR) untuk memastikan bahwa perbandingan berpasangan konsisten. Jika CR lebih besar dari 0,1, perbandingan mungkin perlu direvisi.
6. Menghitung Skor Akhir untuk Alternatif**: Menggabungkan bobot kriteria dan alternatif untuk menghasilkan skor akhir untuk setiap alternatif.


Contoh Implementasi AHP


Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana AHP digunakan dalam pengambilan keputusan, berikut adalah contoh implementasi AHP dalam memilih lokasi terbaik untuk membuka cabang baru sebuah restoran.


1. Mendefinisikan Masalah dan Struktur Hierarki


- Tujuan: Memilih lokasi terbaik untuk membuka cabang baru restoran.
- Kriteria:
  - Aksesibilitas (A)
  - Biaya Sewa (B)
  - Kepadatan Penduduk (C)
  - Kompetisi (D)
- Alternatif:
  - Lokasi 1 (L1)
  - Lokasi 2 (L2)
  - Lokasi 3 (L3)


2. Membuat Perbandingan Berpasangan


Perbandingan berpasangan dilakukan untuk setiap kriteria relatif terhadap tujuan, dan setiap alternatif relatif terhadap setiap kriteria.

Contoh perbandingan berpasangan untuk kriteria terhadap tujuan:

|         | A   | B  | C   | D  |
|-------- |----  |---- |----  |----|
| A      | 1   | 3   | 5   | 7  |
| B      | 1/3| 1   | 3   | 5  |
| C      | 1/5| 1/3| 1   | 3  |
| D      | 1/7| 1/5| 1/3| 1  |


 3. Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan


Mengisi matriks berdasarkan perbandingan di atas:

|        | A   | B    | C    | D    |
|--------|----  |------ |------ |------|
| A      | 1   | 3    | 5    | 7    |
| B      | 1/3| 1    | 3    | 5    |
| C      | 1/5| 1/3 | 1    | 3    |
| D      | 1/7| 1/5 | 1/3 | 1    |

4. Menghitung Bobot Kriteria


Menghitung bobot kriteria menggunakan metode eigenvector atau metode normalisasi.

Contoh hasil perhitungan (dalam bentuk bobot):

- Aksesibilitas (A): 0.50
- Biaya Sewa (B): 0.27
- Kepadatan Penduduk (C): 0.15
- Kompetisi (D): 0.08


5. Memeriksa Konsistensi


Menghitung Rasio Konsistensi (CR). Jika CR < 0,1, maka matriks dianggap konsisten.


 6. Menghitung Skor Akhir untuk Alternatif


Melakukan perbandingan berpasangan untuk setiap alternatif relatif terhadap setiap kriteria dan menghitung bobotnya.

Misalnya, untuk kriteria Aksesibilitas:

|          | L1  |L2| L3 |
|-------- |----   |----|----  |
| L1     | 1   | 3  | 1/2|
| L2     | 1/3| 1  | 1/4|
| L3     | 2   | 4  | 1   |

Menghitung bobot alternatif untuk Aksesibilitas:

- Lokasi 1 (L1): 0.52
- Lokasi 2 (L2): 0.24
- Lokasi 3 (L3): 0.24

Mengulangi langkah ini untuk setiap kriteria dan menggabungkan hasilnya dengan bobot kriteria untuk mendapatkan skor akhir.


Kesimpulan

AHP adalah alat yang sangat efektif untuk pengambilan keputusan yang kompleks, memungkinkan pengambil keputusan untuk mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan beberapa kriteria. Dengan struktur yang sistematis dan kemampuan untuk memeriksa konsistensi, AHP membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Contoh implementasi dalam memilih lokasi restoran menunjukkan bagaimana metode ini dapat diterapkan dalam situasi nyata, memberikan panduan yang jelas dan terstruktur untuk membuat keputusan yang optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

how coffee can prevent cancer

Coffee and Cancer: An Examination of the Relationship   Coffee, one of the most consumed beverages worldwide, has been the subject of extens...